Aliran Shotokan yang berkembang di Indonesia antara lain adalan INKADO yang dipelopori oleh Drs. Baud. A.D. Adikusumo, INKAI yang dipelopori oleh Sabeth Muhksih, LEMKARI
yang dipelopori oleh Anton Lesiangi, namun pada tahun 2005 Lemkari
mempunyai konflik internal sehingga menimbulkan perpecahan dalam tubuh
Lemkari dan pendiri INKAINAS (Institut Karate-Do Nasional) yang merupakan peleburan dari perguruan MKC
(Medan Karate Club) dan sekarang keduanya sama – sama berkembang dan
mewarnai laju karate Indonesia. Dan bahkan beberapa lembaga karate
lainnya banyak bermunculan seiring dengan berjalannya waktu.
Selain aliran Shotokan yang populer di Indonesia ternyata juga banyak
aliran lain yang juga ikut andil dalam perkembangan Karate Indonesia,
antara lain yaitu WADOKAI (Wado-ryu Karate-Do Indonesia) yang didirikan oleh Bpk. C.A. Taman, KKI
(Kushin-ryu Matsuzaki Karatedo Indonesia) yang didirikan oleh
Matsuzaki Horyu. Selain itu juga ada Bpk. Setyo Haryono dan beberapa
tokoh lainnya membawa aliran Kyokushin.
Aliran Shito-ryu juga tumbuh di Indonesia dibawah perguruan GABDIKA Shitoryu (dengan tokohnya Dr. Markus Basuki) dan SHINDOKA
(dengan tokohnya Bpk. Bert Lengkong). Selain aliran-aliran yang
bersumber dari jepang diatas, ada juga beberapa aliran Karate di
Indonesia yang dikembangkan oleh putra-putra bangsa Indonesia sendiri,
sehingga menjadi independent dan tidak terikat dengan aturan dari Hombu
Dojo (Dojo Pusat) di negeri Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar